Kamis, 04 April 2013

SKRIPSI,--(tantangan untuk ditakhlukkan)-

Nah, pertanyaan pembuka saya: “Apa itu skripsi?”. Pertanyaan sederhana banget. Malah yang diuji gak nyangka kalau pertanyaan seperti ini keluar dari bibir saya yang cerewet ini. Tapi kok mahasiswanya bingung dengan pertanyaan sepele ini?. Dianya senyum-senyum sambil mikir. Ya sudah, ia pasti ngerti apa itu skripsi, dia hanya sulit membahasakannya.
Well, saya bagikan tips menaklukkan skripsi seperti di bawah ini:

I love skripsi
Cintai dulu deh skripsimu, jiwai dulu deh. Terus, pastikan skripsi itu sangat-sangat bermanfaat. Menguntungkan dan gak ada ruginya bikin skripsi. Bayangkan saja, kita dilatih berpikir, menganalisa, menyelesaikan problem. Luar biasa kan?. Besok-besok bertemu masalah dalam kehidupan, ingat-ingat saja skripsi itu, waktu itu Anda pakai pendekatan apa hingga masalah penelitian Anda terpecahkan. Skripsi itu problem solving!!!.
Bukan mengada-ada sih, banyak mahasiswa saya terbuka cakrawala berpikirnya setelah mengerjakan skripsi, ia malah adopsi kiat-kiat penyelesaikan masalah lewat pikiran-pikirannya. Ia paham bahwa setiap problem pasti ada solusinya, pertanyaannya adalah teknik apa yang Anda gunakan untuk menyelesaikan problem itu?.
Hanyalah menu
Ingatlah, metode penelitian itu hanyalah menu, Anda yang pilih. Dia hanyalah pendekatan, tidak ada yang absolut. Analoginya, jika Anda hendak bepergian, Anda tinggal memilih kendaraan sesuai dengan tujuan Anda. Jika Anda bertujuan menikmati ombak-ombak lautan, yah pilihannya naik kapal laut dan sejenisnya. Jenis penelitian itu ibarat kendaraan, terserah Anda mau pakai ‘kendaraan’ cross-sectional, case control, rapid survey, cohort, pure experiment/quation experiment dan lain-lain, yang penting Anda tahu menuju kemana penelitian Anda.

Anatomi
Skripsi yang baik, elegan, cantik dan memesona jika ia berbentuk sosok manusia, tubuh manusia. Simetris dari kepada hingga jari kaki. Silakan gambar sendiri anatomi manusia, gambarlah yang ideal. Mulailah gambar kepalanya, kepalanya ini berisi latar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian, rumusan penelitian. Inilah ‘otak’ penelitian. Selanjutnya, gambarlah lehernya. Di leher inilah terdapat tinjauan pustaka, jangan sampai leher lebih besar dari kepala. Apa gak lucu kalau keliatan gondok?.
Lantas, apakah gunanya tinjauan pustaka?. Asesoriskah?. Tinjauan pustaka inilah yang menyokong masalah penelitian Anda. Dia bukan variasi, bukan pula sekedar pelengkap sebuah skripsi.
Kemudian, gambar lagi badannya, nah badan inilah pasti lebih besar dari organ tubuh yang lain. Di ‘badan’ inilah termaktub hasil penelitian dan pembahasan beserta kajian-kajian yang relevan dengan hasil penelitian Anda. Di sinilah diuji ketelitian dan nalar ilmiah Anda, memaknai setiap gejala ilmiah yang telah Anda teliti. Inilah kesempatan Anda untuk mencurahkan segala apa yang Anda temukan dan ini hak Anda sepenuh-penuhnya untuk mengungkapkan apa saja yang Anda jumpai di lapangan.
Gambar kaki manusia, di kaki inilah terletak simpulan-simpulan dan saran-saran, terus jangan buat saran yang ’slengean’, buatlah saran yang dapat diaplikasikan (applicable), manusiawi dan wajar. Jangan membuat redaksi abstrak!!!.

Relaks
Santai sajalah membuat skripsi, pikir mudahnya, jangan pikir susahnya. Zaman sekarang zaman cafe-cafe, saya pernah diundang mahasiswa untuk hadir dalam sebuah cafe. Mereka telah berkumpul di sana, sekitar 30 mahasiswa. Suasana relaks banget. Tiap mahasiswa bawa proposal atau hasil penelitian bahkan draft siap-siap sidang. Mereka bergantian presentasi, saya ‘hanya’ mengamati saja, saya biarkan mereka berdiskusi sambil minum teh, kopi atau jus. Mungkin cara ini salah satu alternatif akibat sulitnya kondisi formal di kampus, ini juga efektif sebab dosen pembimbing hemat waktu, tak perlulah mahasiswa menghadap satu per satu.

Doa-mendoakan
Pernahkah sekali saja, Anda mendoakan dosen pembimbing Anda agar ia diberi nikmat kesehatan?. Sebab, fakta juga menunjukkan beberapa mahasiswa akhir terhambat penyusunan skripsinya dikarenakan dosen pembimbingnya dirawat di rumahsakit. Sebaliknya, pernahkah Anda sebagai dosen mendoakan mahasiswa (i) bimbingan Anda agar diberi kesehatan, dibuka hatinya, dicerdaskan otaknya, dikuatkan mentalnya menghadapi tugas akhirnya?.
Semoga bermanfaat…. Chiaooooo…!!!

(dr berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar